Monday 9 March 2015

Dahsyatnya Merasa Cukup Bagi Kamu Yang Selalu Ambisius

Bagi sebagian orang, sukses adalah memiliki banyak harta, pendidikan tinggi, jabatan bagus dan apa yang ia cita-citakan berhasil tercapai. Namun, ada pula orang yang mengukur kesuksesan dengan kebahagiaan. Kebahagiaan tidak selalu identik dengan kekayaan materi saja. Namun juga mempertimbangkan sisi spiritual. Tak heran, ada orang yang dari ukuran harta tergolong miskin, namun setiap hari dia bisa tersenyum bahagia. Asal bisa makan kenyang dan badannya sehat, dia tak perlu harta berlebihan.

Namun, hidup di jaman modern ini, hal sederhana tersebut (merasa cukup) adalah hal langka yang tak semua orang bisa melakukannya. Kita berbeda dengan orangtua zaman dulu yang terbiasa hidup susah. Kita, generasi yang terbuai dengan kenyamanan dan kemudahan hidup berkat adanya kemajuan teknologi. Namun, dari semua kemudahan itu jarang sekali yang dapat mensyukurinya. Malah, kita seringkali kufur alias mengingkari segala karunia yang Tuhan berikan kepada kita.

Belum lagi jika kita termasuk orang yang ambisius. Pokoknya harus begini, pokoknya harus begitu. Seolah-olah apa yang kita inginkan harus terpenuhi. Kita menetapkan standar tinggi, dan kita mati-matian mencapainya. Jika tidak tercapai, kita lantas merasa kecewa. Padahal, tidak semua kegagalan adalah musibah. Kegagalan justru akan membuat kita menjadi kuat dan bisa menjadikannya pelajaran.

Dahsyatnya Merasa Cukup

Lalu, bagaimana supaya kita dapat menikmati apa yang ada tanpa terbebani dengan ambisi atau obsesi? Salah satu caranya adalah dengan memiliki rasa cukup. Merasa cukup membuat kita senantiasa melihat sekecil apapun nikmat yang Tuhan berikan untuk kita. Merasa cukup membuat hati kita yang tadinya tidak tenang menjadi lebih damai karena tidak harus terus menuruti ambisi. Bercita-cita tinggi boleh, namun ambisi harus ditekan. Jika tidak, kita akan gampang tertekan dan tidak dapat berpikir jernih.

Jangan Pakai Ukuran Orang Lain

Ketika membeli sebuah pakaian, kita bisa saja melihat seseorang memakai pakaian tersebut dengan nyaman dan terlihat indah di tubuhnya. Namun, belum tentu ketika kita memakainya akan senyaman dan seindah orang tersebut. Artinya, saat menetapkan sebuah standar, selalu ukurlah dengan ukuranmu sendiri. Jangan gunakan ukuran orang lain, karena bisa jadi ukuran orang lain bisa lebih kecil atau lebih besar dari ukuranmu! Tidak pas. Oleh karena itu, sesuaikanlah targetmu sesuai dengan kemampuanmu agar hasilnya lebih maksimal.

Bersyukurlah!

Dalam sebuah pencapaian, baik itu pencapaian besar maupun kecil selalu syukuri kesuksesanmu dan berikan penghargaan atas usahamu. Dengan terbiasa mensyukuri hal-hal kecil, kita kan lebih mudah mesyukuri hal-hal yang besar. Jika kita menganggap pencapaian kecil adalah hal yang tidak berguna, maka selamanya kita akan dikejar perasaan "saya belum sukses".

Baca Juga : 10 Alasan, Kenapa Kamu Tidak Harus Bangga Ketika Sibuk

Lihatlah Ke Bawah

Jika kamu masih merasa bahwa ambisimu tidak kunjung terpenuhi, belajarlah untuk melihat "ke bawah". Artinya, lihatlah orang yang nasibnya dibawah kamu. Jika kamu berambisi untuk meraih jabatan yang tinggi, lihatlah orang-orang yang begitu menikmati pekerjaan kecilnya tanpa merasa terbebani. Mereka mungkin penghasilannya hanya 10% dari gajimu, namun kebahagiaan mereka mungkin jauh lebih besar dari kebahagiaanmu. Itulah mengapa, kamu harus belajar untuk menikmati hidup supaya hidupmu tidak terus menerus dikejar rasa tidak puas. Percayalah, dengan menikmati setiap pencapaian, kita akan jauh lebih tenang dan tidak lagi ambisius dalam hidup. Selamat mencoba!

Editor: Bagus Hermawan
Direkomendasikan Untuk Anda :

0 comments: