Monday 2 March 2015

4 Alasan Mengapa Orangtuamu Paling Berhak Kamu Sayangi

Kamu yang sedang menikmati masa muda, tentu menginginkan dukungan dari orang tua supaya kamu dapat melewati masa mudamu dengan cemerlang. Namun, terkadang kita berselisih paham dengan orangtua sehingga hubungan antara anak dan orangtua menjadi kurang akrab. Kita bahkan menganggap orangtua tidak memahami apa yang kita inginkan. Akhirnya, kita jadi menyalahkan orangtua dan menutup mata terhadap jasa orangtua yang selama ini telah membesarkan kita.

Kita jadi lebih sayang pada orang lain. Kepada pacar, kita tak lupa mengucap kata cinta. Mengingatkan makan, sampai membelikan kado ketika ia berulang tahun. Lalu, kapan kita pernah mengucap kata sayang pada orang tua? Kapan terakhir kali kita mengingatkan orangtua untuk makan tepat waktu? Dan, apakah kita sempat membelikan kado terbaik untuk orangtua kita?

Kita sering menghabiskan waktu-waktu berharga kita bersama pacar, teman, dan untuk bermain. Sedikit sekali kesempatan orang tua untuk bercakap-cakap dengan kita. Sedikit sekali waktu yang kita sisihkan untuk membantu orangtua. Kita justru mengomel tidak jelas, saat ada sedikit saja kesalahan yang orangtua lakukan.

4 hal berikut mungkin bisa membuatmu tersadar mengapa orangtuamu menjadi orang paling berhak kamu sayangi.

1. Pengorbanan Mereka (Memang) Tanpa Pamrih

Pengorbanan Mereka (Memang) Tanpa Pamrih
Terutama ibumu, ia tidak pernah menyesal telah mengandungmu selama 9 bulan. Ia bersusah payah untuk menjagamu, bahkan ia merelakan kenyamanannya untuk membuatmu hadir ke dunia ini dengan selamat dan dalam keadaan sehat. Meski ia mual sekali, namun ia paksakan untuk makan makanan yang bergizi, supaya kamu tumbuh sehat di dalam perut. Ketika melahirkanmu, ibumu rela bertaruh nyawa demi kamu! Sesuatu yang belum tentu bisa kamu lakukan demi ibumu.

Ayahmu siang malam mencari penghasilan untuk membiayaimu. Dari kamu bayi hingga kamu sebesar ini. Dia tidak pernah menghitung pengeluaran yang dia berikan untukmu, apalagi meminta gantinya. Sebesar itu pengorbanan yang Ayah kita lakukan, kita msih sempat ngambek jika uang jajan kurang, atau ayahmu belum bisa membelikanmu gadget terbaru seperti milik temanmu. Ah, andai kau tahu, semua pengorbanan itu mereka lakukan hanya demi kebahagiaanmu.

2. Saat Kau Berpikir Mereka Akan Meminta Uangmu

Saat Kau Berpikir Mereka Akan Meminta Uangmu
Saat kau sudah memiliki penghasilan, kamu berpikir orangtua menginginkan uangmu. Kamu khawatir orangtua akan minta macam-macam. Kamu bahkan khawatir jika uangmu bakalan habis diminta orangtua. Namun ketahuilah, jika orangtuamu menginginkan uang, tentu mereka tak perlu repot-repot membelikamu pakaian, atau memberimu makanan bergizi setiap hari. Tentu mereka tidak perlu menyekolahkanmu tinggi-tinggi. Jika kau berpikir uangmu bakalan habis mereka minta, maka kamu sebaiknya sadar uangmu takkan pernah bisa cukup mengantikan uang, waktu dan tenaga yang mereka keluarkan untukmu.

3. Mereka Tak Pernah Mengeluh Karenamu

Mereka Tak Pernah Mengeluh Karenamu
Ada ungkapan bijak bahwa orangtua sanggup mengurus sepuluh anak, namun sepuluh anak belum tentu bisa merawat orangtua. Itu benar adanya. Saat kita kecil, orangtua begitu sabar mengurusmu. Polah tingkahmu membuat mereka lelah, namun mereka tetap tersenyum maklum. Namun, saat orangtua kita sakit, apakah kita bisa bersabar saat mereka meminta kita mengambilkan sesuatu? Maukah kita menyuapi mereka dengan sabar? Atau, sanggupkah kita menunggui mereka hingga betul-betul sembuh? Saat kamu menyadari kamu tidak bisa 100 persen membantu orangtuamu, saat itulah kamu menemukan alasan terbaik untuk 100 persen menyayangi orantuamu.

4. Di Situ Kadang Ortumu Merasa Sedih

Di Situ Kadang Ortumu Merasa Sedih
Seharian kamu tinggal di luar rumah, orangtuamu telah menyiapkan makanan kesukaanmu. Menantimu dengan sabar. Ketika kamu pulang ke rumah, orangtuamu bahagia sekali. Namun, bukan senyuman yang kamu suguhkan, justru sisa-sisa tenaga yang kamu bawa. Plus tampang jutek. Plus kesenggol dikit ngamuk. Makanan yang bertabur cinta tak kau sentuh, dan kamu langsung masuk kamar, kemudian tidur. Di situ kadang ortumu merasa sedih.

Baca Juga : 14 Tanda Ayah Yang Hebat

Padahal, itu semua takkan terjadi jika kamu mau berubah. Pasang senyum. Coba kamu bayangkan saat kamu pulang, kamu berniat untuk tersenyum pada orangtuamu. Saat itu kamu akan sempat melihat wajah orangtuamu yang berbinar, menanti celotehanmu tentang apa saja (dan pastinya mereka akan mendengarkanmu dengan semangat). Makanan yang penuh cinta itu akan kau lihat sebagai bentuk kasih sayang mereka padamu. Dengan begitu, kamu akan merasa sangat bersyukur masih ada yang peduli padamu, dan kamu pun harus bersyukur ada yang bisa kamu sayangi. Karena, tidak semua anak dapat memberikan kasih sayangnya pada orangtua mereka.

"Orangtuamu bisa mencintaimu seumur hidupmu. Namun, kamu belum tentu bisa balas mencintai mereka seumur hidupmu."

Editor : Bagus Hermawan
Direkomendasikan Untuk Anda :

0 comments: