Saturday 25 April 2015

Saat Usahamu Ditentang Ortu, Ini Yang Bisa Kamu Lakukan

Bosan jadi karyawan? Sebagian orang yang sudah merasakan kerja sebagai karyawan, terkadang ada keinginan keluar dari pekerjaan kemudian merintis bisnis sendiri. Apalagi bagi orang yang mengerti bahwa kekayaan lebih mudah diraih apabila kita memiliki usaha atau bisnis sendiri. Namun, adakalanya keinginan kuat kita menjadi seorang pengusaha terbentur restu orang tua.

Apalagi bagi kamu yang berasal dari keluarga yang basic-nya bukan pengusaha. Pekerjaan dan kemapanan hanya diukur dari kerja 9 to 5, bersepatu dan mendapat gaji bulanan. Padahal, berbisnis sendiri sudah bisa dikatakan bekerja bukan? Ada saja orang tua yang masih mengelak dan menganggap bisnis sebagai sebuah pekerjaan main-main. Bisnis hanya usaha sampingan dan penting adanya pekerjaan tetap sebagai "jaminan" hidup mapan maupun masa tua.

Untuk kamu yang masih tinggal bersama ortu, tentu merasa risih jika ortumu tak mendukung bahkan tegas melarang kamu berbisnis. Mereka ingin kamu bekerja kantoran dengan gaji tetap setiap bulan. Mereka ingin kamu pergi bekerja Senin-Jumat dan weekend libur. Mereka ingin kamu "terlihat" bekerja meski gaji yang kamu terima lebih kecil daripada hasil yang kamu dapatkan saat berbisnis.

Solusinya? Mungkin kiat-kiat berikut bisa membantumu:

1. Berdamai dengan Keadaan

Berdamai dengan Keadaan
Hal pertama yang bisa kamu kerjakan adalah menata hati. Saat bisnis yang baru saja kamu rintis dengan susah payah mendapat ganjalan dari orang terdekat (ortu), maka menghadapi dengan tenang adalah solusinya. Jika kamu menentang orangtuamu, maka mereka kan semakin gencar mematahkan semangatmu. Apalagi jika sudah dibumbui dari pihak keluarga besar maupun omongan tetangga. Posisimu akan semakin sulit. Oleh karena itu, berdamai dengan keadaan dan mengikuti saran orang tua adalah langkah yang tepat agar kamu tetap bisa menjalankan hari-harimu tanpa tertekan dengan komentar pedas ortu.

Jika orangtuamu menyarankan untuk mencari kerja, maka carilah kerja. Apa saja, yang penting baik bagimu dan tidak merugikan orang lain. Sembari menjalani pekerjaan baru kamu bisa memikirkan langkah-langkah bisnis yang akan kamu tempuh nantinya.

2. Berpindahlah

Berpindahlah
Jika kamu tidak setuju dengan ide pertama, maka alternatif berikutnya adalah dengan berpindah. Kamu tidak bisa hanya terkungkung dengan keadaan yang tidak kondusif. Omongan miring, komentar pedas dan segala hal yang melemahkanmu akan menjadi virus untuk membuat kamu mati ide. Berpindahlah, atau merantaulah. Dengan begitu, kamu akan mendapat masukan baru dari lingkungan barumu.

3. Tunjukkan Contoh Sukses

Tunjukkan Contoh Sukses
Menjadi pengusaha bisa jauh lebih kaya dari seorang karyawan, karena seorang pengusaha bisa memutar modal dan mendapatkan keuntungan yang banyak jika bisa menjalankannya. Agar ortumu setuju dengan apa yang kamu lakukan, maka kamu harus mampu menunjukkan contoh sukses dari seorang pengusaha yang ada di dekatmu. Katakan dengan yakin bahwa yang kamu jalani ini adalah pilihan hidupmu yang siap kamu perjuangkan demi kemakmuranmu di masa mendatang. Kesuksesan akan datang seiring dangan keyakinan dan usaha yang kamu miliki.

4. Buktikan dengan Hasil Nyata

Hasil Nyata
Setelah memberikan contoh sukses, maka saatnya menjalankan bisnismu dengan sungguh-sungguh dan raih kepercayaan yang lebih besar dari orangtuamu sehingga merka akan mendukung usahamu. Hasil yang nyata bisa menjadi senjata ampuh untuk membujuk mereka menerima pekerjaanmu sebagai pebisnis.

5. Sabar, Suatu Saat Mereka Akan Memahami

Sabar
Jika cara pertama sampai keempat bisa kamu jalankan, maka kamu hanya perlu bersabar. Biar saja ortumu dan orang-orang di sekitarmu tahu akan perjuanganmu dalam merintis usah. Setelah apa yang kamu jalankan menuai kesuksesan, barulah mereka akan memahami. Sabar adalah kunci utama agar kamu bisa meraik level kesuksesan dalam berbisnis. Selamat mencoba!

Editor : Bagus Hermawan
Direkomendasikan Untuk Anda :

0 comments: